JAKARTA, TORONEWS.BLOG – Program naturalisasi pemain di Asia Tenggara tengah menjadi sorotan, khususnya setelah Malaysia dan Vietnam mulai mengikuti jejak Timnas Indonesia. Namun, pakar sepak bola Negeri Jiran, Raja Isa Raja Akram Shah, secara terbuka menyebut bahwa langkah kedua negara itu belum cukup untuk menyaingi dominasi Garuda.
Dalam wawancaranya yang dikutip dari Soha VN, Selasa (1/7/2025), Raja Isa menilai Malaysia dan Vietnam masih jauh tertinggal dalam pengembangan program naturalisasi jika dibandingkan dengan Skuad Garuda.
“Kalau kita bilang mereka (Vietnam dan Malaysia) bisa jadi pesaing Indonesia, saya rasa bisa. Tapi mereka bukan ancaman serius bagi Indonesia. Soalnya Malaysia dan Vietnam baru mulai jalan, sementara Indonesia sudah jalan. Kita lihat saja siapa yang lebih dulu sampai garis finis. Mereka akan sulit mengejar Indonesia,” tegas Raja Isa.
Indonesia Jadi Pelopor Naturalisasi di Asia Tenggara
Indonesia memang telah lama mengembangkan sistem naturalisasi yang matang dan berkelanjutan. Melalui PSSI, tim nasional berhasil mendatangkan banyak pemain keturunan berkualitas dari berbagai liga top dunia.
Strategi ini tidak hanya memperkuat skuad, tetapi juga mendorong Indonesia selangkah lebih dekat ke panggung Piala Dunia 2026, menjadikannya satu-satunya wakil Asia Tenggara yang masih memiliki peluang lolos.
Malaysia dan Vietnam Baru Mulai, Indonesia Sudah Melaju
Melihat keberhasilan Indonesia, Malaysia dan Vietnam mulai aktif menggaet pemain keturunan, terutama dalam beberapa bulan terakhir. Namun menurut Raja Isa, pondasi kuat yang sudah dibangun Indonesia membuat kedua negara tersebut akan kesulitan mengejar.
“Pondasi tim Indonesia sudah tersusun. Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia harus konsisten menjalankan programnya. Ketika program naturalisasi Malaysia dan Vietnam dimulai, tim Indonesia pasti tidak akan berhenti,” ujar mantan pelatih PSM Makassar itu.
Keunggulan Naturalisasi Indonesia: Sumber Talenta Tak Terbatas
Lebih jauh, Raja Isa menyoroti salah satu keunggulan utama Indonesia, yakni banyaknya diaspora yang tersebar di berbagai negara. Ini membuka peluang besar bagi PSSI untuk merekrut pemain keturunan potensial dari luar negeri.
“Keunggulan Indonesia adalah banyaknya warga negara Indonesia yang bermigrasi ke negara lain. Hal ini menciptakan peluang bagi Indonesia untuk memiliki sumber pemain naturalisasi yang sangat melimpah,” ungkap pelatih Indera SC tersebut.
Ia menambahkan, agar strategi ini berbuah hasil maksimal, PSSI perlu memiliki tim pemantau yang solid dan sistematis.
“PSSI harus memiliki tim yang kuat untuk memanfaatkan potensi para pemain tersebut,” ucapnya.