Akademi Manchester City: Lumbung Pemain Bintang di Balik Gemerlap Aliran Dana Sheikh Mansour

02 Jul 2025 | Penulis: pacmannews

Akademi Manchester City: Lumbung Pemain Bintang di Balik Gemerlap Aliran Dana Sheikh Mansour

TORONEWS.BLOG - Manchester City selama ini dikenal sebagai salah satu klub paling royal dalam urusan belanja pemain. Sejak diambil alih oleh Sheikh Mansour pada 2008, City menjelma menjadi kekuatan baru yang kerap merekrut pemain bintang dari berbagai penjuru dunia.

Namun di balik derasnya aliran dana dan aktivitas transfer yang masif, terdapat proyek jangka panjang yang jarang mendapat sorotan publik: pengembangan akademi. Kini, investasi itu mulai membuahkan hasil yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Pada 2014, Manchester City meresmikan City Football Academy (CFA), sebuah fasilitas latihan modern dengan nilai pembangunan mencapai £200 juta. Kompleks ini tak hanya menjadi tempat latihan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pengembangan pemain masa depan.

Dengan 16 lapangan standar penuh, stadion khusus untuk tim muda dan tim wanita, hingga fasilitas kebugaran dan hidroterapi, CFA dirancang bukan hanya untuk mendukung skuad utama, tetapi juga mencetak generasi baru pesepak bola elit.

"Ini adalah fasilitas terbaik di dunia. Saya yakin ini adalah langkah besar bagi klub ini untuk terus tumbuh setiap hari seperti yang mereka inginkan," ujar Manuel Pellegrini, manajer City saat itu.

Dari Phil Foden hingga Frimpong: Produk Akademi yang Mendunia

Salah satu representasi terbaik dari keberhasilan akademi ini adalah Phil Foden. Ia merupakan lulusan akademi yang berkembang bersama tim utama dan kini menjadi sosok penting dalam skuat Pep Guardiola. Foden menjadi bukti nyata bahwa Manchester City mampu melahirkan bintang kelas dunia, bukan semata-mata membelinya.

Ada pula Rico Lewis, bek muda serbabisa jebolan akademi yang baru-baru ini memperpanjang kontraknya hingga 2028. Hal ini menunjukkan besarnya kepercayaan klub terhadap kualitas hasil binaan sendiri.

Namun, cerita sukses akademi tak berhenti pada pemain yang bertahan di tim utama. Tidak semua talenta bisa mendapat tempat di skuad senior, tetapi Manchester City tak serta-merta menyia-nyiakannya. Banyak lulusan akademi yang justru bersinar di klub lain.

Contohnya adalah Jeremie Frimpong, yang tampil impresif bersama Bayer Leverkusen dan kini dilaporkan akan bergabung dengan Liverpool. Lalu ada Jamie Bynoe-Gittens, talenta muda yang tengah dikaitkan dengan kepindahan dari Borussia Dortmund ke Chelsea. Keduanya merupakan produk akademi City, bukti nyata bahwa pengaruh sistem pengembangan pemain mereka meluas hingga ke berbagai belahan Eropa.

Mesin Uang yang Tersembunyi

Tak hanya mencetak pemain berbakat, akademi Manchester City juga berperan sebagai sumber pemasukan signifikan. Sejak 2017, klub ini berhasil mengumpulkan lebih dari £260 juta dari hasil penjualan pemain muda. Jumlah tersebut tidak hanya menutupi biaya pembangunan CFA, tetapi juga memberikan keuntungan berkelanjutan.

Pada tahun 2024 saja, City meraup sekitar £156 juta dari penjualan pemain akademi. Rekor penjualan tertinggi saat ini masih dipegang oleh Cole Palmer yang dilepas ke Chelsea. Sebelumnya, ada juga Jadon Sancho yang dijual ke Borussia Dortmund.

Pemasukan besar dari sektor ini memungkinkan Guardiola terus merekrut pemain top dunia tanpa harus melanggar regulasi Financial Fair Play.

Sumber: GOAL, The Guardian, BBC Sport


Komentar