BOS KTM, Pit Beirer, mengkritik saga kontrak antara Jorge Martin dengan Aprilia Racing. Menurutnya, permasalahan ini bisa merembet ke tim lain.
Diketahui, sedang terjadi 'kekacauan' di Aprilia Racing perihal kontrak Martin. Kekacauan disebabkan karena Martinator masih menjalani pemulihan akibat cedera di awal musim MotoGP 2025.
Pemulihan ini memakan waktu lama. Martin harus absen dari hampir semua seri balapan musim ini. Situasi ini membuatnya hendak memutus kontrak yang berlaku hingga MotoGP 2026.
Martin menyatakan mundur dari kontraknya dan akan hengkang pada awal musim 2026. Namun, Aprilia Racing memiliki pandangan yang berbeda.
1. Tidak Diizinkan Pergi
Mereka sama sekali tidak berniat membiarkan Martin pergi. Strategi negosiasi jelas difokuskan pada penghormatan terhadap kontraknya.
Beirer mengkritik situasi kacau yang terjadi di Aprilia. Menurutnya, kondisi seperti ini harus segera diselesaikan. Ia menegaskan, masalah kontrak adalah hal yang sangat penting.
"Situasinya sangat mengkhawatirkan. Tidak dapat diterima dalam segala hal kontrak tidak dihormati. Pabrikan menginvestasikan sejumlah besar uang dalam proyek MotoGP, dan para pembalap merupakan komponen strategis yang penting. Ini bukan permainan!" ujar Beirer dikutip dari Speedweek, Sabtu (28/6/2025).
"Kontrak-kontrak itu sangat bernilai, disiapkan dengan baik, dan semua orang harus mematuhinya. Tindakan seperti yang saat ini dilakukan oleh Jorge dan manajemennya dapat berdampak besar pada seluruh paddock," sambung pria asal Jerman itu.
2. Merusak Ekosistem
Beirer menambahkan, tindakan Aprilia dan Martin bisa merusak ekosistem yang sudah terbentuk tim di MotoGP. Bisa saja, kesepakatan untuk kontrak bakal berubah pada musim-musim selanjutnya.
"Faktanya adalah: Jika praktik semacam itu terus berlanjut, kontrak akan terlihat berbeda di masa mendatang. Hal ini juga berlaku untuk gaji,” ketus Beirer.
“Dan para pembalap juga harus menyadari: Hanya ada lima pabrikan di paddock ini, dan ada risiko tertentu yang dapat merusak peluang mereka dengan perilaku seperti itu," tandas pria berusia 52 tahun itu.