FLORENCE, PACMANNEWS.COM – Marc Marquez mencatat akhir pekan luar biasa di MotoGP Italia 2025. Pembalap tim Ducati Lenovo ini sukses menyapu bersih dua kemenangan, baik di sesi sprint maupun balapan utama yang digelar di Sirkuit Mugello, Florence, Italia, pada 21–22 Juni 2025. Meski demikian, kemenangan Marquez tak sepenuhnya disambut hangat oleh publik tuan rumah.
Momen tak menyenangkan terjadi saat Marquez naik podium usai meraih kemenangan di balapan sprint. Bukannya disambut sorakan positif, ia justru mendapatkan ejekan keras dari sebagian penonton yang hadir di tribune utama. Suasana podium sempat memanas hingga membuat pihak tim harus turun tangan.
Melihat situasi memanas tersebut, Manajer Ducati Lenovo Davide Tardozzi langsung bergerak cepat. Ia terlihat menghampiri tribune penonton dan mencoba menenangkan atmosfer yang memanas. Marquez kemudian mengapresiasi langkah cepat dan bijaksana dari Tardozzi.
"Pada akhirnya itu adalah sesuatu yang tidak dapat kami kendalikan. Saya tidak bisa mengendalikannya. Namun, saya sangat menghargai sikap Davide Tardozzi yang mencoba bertahan," ujar Marquez, dikutip dari Crash, Rabu (25/6/2025).
Marquez menjelaskan apa yang dilakukan Tardozzi bukan semata-mata membela dirinya secara pribadi. Ia menilai manajernya itu berdiri atas nama semua pembalap Ducati, termasuk nama-nama besar seperti Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, hingga Jack Miller yang pernah menjadi bagian tim.
"Pada akhirnya, Davide tidak membela saya, dia membela para pembalap Ducati. Itu bisa saja saya, Pecco (Francesco Bagnaia), (Enea) Bastianini, dan (Jack) Miller di masa lalu," tambahnya.
Menurut Marquez, tindakan Tardozzi mencerminkan kualitas kepemimpinan sejati dalam dunia balap motor. Meski dirinya bukan pembalap Italia, Tardozzi tetap menunjukkan dukungan moral terhadap siapapun yang membela warna Ducati di lintasan.
"Dia adalah manajer tim yang sangat bagus dan dia membela saya," ucap The Baby Alien dengan penuh rasa hormat.
Dalam suasana podium yang bising, Marquez menyaksikan sendiri bagaimana para penonton justru meneriakkan nama Francesco Bagnaia—rekan satu timnya yang merupakan pembalap Italia. Alih-alih tersinggung, ia melihat dukungan itu sebagai hal positif dalam atmosfer balap.
"Dia mendukung orang-orang yang menyemangati Pecco karena pada akhirnya itu bagus dan menyenangkan bagi pengendara lain. Mereka menyanyikan nama Pecco. Ini bagus," kata Marquez menanggapi.
Marquez menilai ejekan dari penonton adalah bagian tak terpisahkan dari kompetisi besar seperti MotoGP. Ia menganggap itu sebagai hal wajar dan tidak membiarkan emosinya larut dalam kontroversi di luar lintasan.
"Mengejek, pada akhirnya itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan," tutupnya dengan tenang.